Pada saat putaran mesin masih rendah dan suhu mesin sudah
mencapai suhu kerjanya, ECU/ECM akan mengontrol dan memberikan tegangan listrik
ke injektor hanya sebentar saja (beberapa derajat engkol) karena jumlah udara
yang dideteksi oleh MAP sensor dan sensor posisi katup gas (TP sensor ) masih
sedikit. Hal ini supaya dimungkinkan tetap terjadinya perbandingan campuran
bahan bakar dan udara yang tepat (mendekati perbandingan campuran teoritis atau
ideal). Posisi katup gas (katup trotel) pada throttle body masih menutup pada
saat putaran stasioner/langsam (putaran stasioner pada sepeda motor pada
umumnya sekitar 1400 rpm). Oleh karena itu, aliran udara dideteksi dari saluran
khusus untuk saluran stasioner. Sebagian besar sistem EFI pada sepeda motor
masih menggunakan skrup penyetel (air idle adjusting screw) untuk putaran
stasioner.
Gambar Saluran Masuk Untuk Putaran Staioner
Saat Katup
Throttle Masih Menutup
Berdasarkan informasi dari sensor tekanan udara (MAP sensor)
dan sensor posisi katup gas (TP) sensor tersebut, ECU/ECM akan memberikan
tegangan listrik kepada solenoid injektor untuk menyemprotkan bahan bakar.
Lamanya penyemprotan/ penginjeksian hanya beberapa derajat engkol saja karena
bahan bakar yang dibutuhkan masih sedikit.
Pada saat putaran mesin sedikit dinaikkan namun masih
termasuk ke dalam putaran rendah, tekanan udara yang dideteksi oleh MAP sensor
akan menjadi lebih tinggi dibanding saat putaran stasioner. Naiknya tekanan
udara yang masuk mengindikasikan bahwa jumlah udara yang masuk lebih banyak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh MAP sensor tersebut, ECU/ECM akan
memberikan tegangan listrik sedikit lebih lama dibandingkan saat putara
satsioner.
Gambar diatas adalah ilustrasi saat mesin berputar pada
putaran rendah, yaitu 2000 rpm. Seperti terlihat pada gambar, saat
penyemprotan/penginjeksian (fuel injection) terjadi diakhir langkah buang dan
lamanya penyemprotan/penginjeksian juga masih beberapa derajat engkol saja
karena bahan bakar yang dibutuhkan masih sedikit.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa proses
penyemprotan pada injektor terjadi saat ECU/ECM memberikan tegangan pada
solenoid injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil
akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve
(katup jarum) dari dudukannya, sehingga bahan bakar yang berada dalam saluran
bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
0 komentar:
Post a Comment